Wednesday, August 29, 2012

Masalah klasik.

Pernah gak sih lo naksir senior lo? bukan anggota OSIS ataupun anggota eskul yang lo ikutin. Melainkan senior yang hanya kebetulan ketemu dan dari pertemuan itu lo langsung suka. Gue contohnya. Disekolah baru ini, gue bukan anak yang famous, bukan juga bagian OSIS, bukan juga anak yg hobi keluar kelas. Gue lebih suka diam dikelas, dengar-in lagu atau gak do something, lah.  

Nah, kapan lo ketemu senior yang yg lo maksud?
Gue ketemu dia di hari pertama MOS. Bukan pas pra-MOS ya. Awalnya ketemu gue cuma biasa aja. Belum feel something. Tapi pas hari ke-dua, gue sempat berdiri di belakang dia dan hal pertama yg ada di pikiran gue "tinggi banget." dan waktu gue liat dia senyum, gue langsung kagum. Tapi nih galaunya gue, gue gak pernah bisa kenal sama kakak kelas gue itu.
Kenapa lo gak bisa kenal? Lo manusia juga, sama kayak teman-teman dia.
Iya emang gue manusia. Gue punya ketakutan tersendiri sama yang namanya mengenal orang, dan gue itu terlalu malu. Mau ngapa-ngapain pasti tangan gue gemeteran/keringat dingin. Gue sama kakak kelas juga terlalu patuh. Takut cari masalah lebih tepatnya. Urat malu gue juga masih ke-ikat, belum putus. Biarpun disekolah (nanti) gue jadi kakak kelas, gue selalu merasa gue adalah adik kelas. Nah loh, bingung kan? 
Do something, dong!
Selama gue di SMA ini, ya paling yang gue lakuin cuma ngeliat dia dari jauh, ketemu di parkiran. DAN gue gak jarang main ke-kelas teman gue yang memang kelasnya cukup dekat dengan kelas kakak kelas yang gue maksud. Gue bukan orang yang berani senyum atau nyapa orang yang gak gue kenal, meskipun gue tau dia siapa.

Permasalahan teman-teman gue adalah.: gue kalau ketemu dia, pasti deh langsung megangin tangan orang disamping gue,senyum-senyum sendiri, dan takut. Mungkin sebagian kakak kelas gue nganggap gue sedikit gila, but who cares? I always get scared when i see 'him'. I care what he thinks about me, and i don't want to do anything stupid. Meskipun dia gak kenal gue. Masalah klasik. Tapi nih, hampir setiap hari teman-teman gue komentarin gue "kalau ketemu biasa aja" atau "gak usah begini juga kali zla. Ketahuan ntar." dan yang paling gue ingat "kita diliatin kakak kelas". Buat teman-teman baik gue, maaf ya. Gue yakin kalau lo ngalamin apa yang gue alamin lo pasti bakal ngelakuin hal yang sama seperti gue. Dan gue berterima kasih atas tangan-tangan lo semua yang rela temanin gue ke kantin cuma untuk ketemu sama kakak kelas itu. A best friend isn't someone who's just always there for you. It's someone who understands you a bit more than you understand yourself. Dan itu benar adanya. Teman-teman gue lebih mengerti semua yang gue lakuin, daripada gue sendiri. I cannot thank God enough for my best friends Devi and Syifa and my new friends, arkhi and ismi.

DAN TERAKHIR cuma mau bilang....

to 'kakak kelas yang gue maksud' : I have had feelings for you for a long, long time now. Like, i’ve had small crushes before, but none make me smile enough like you. I like you, and you don’t know it. What a usual sad story that happens to all the people who are afraid to be rejected. I know you’ll never read this, and i know you’ll never know, but you are always on my mind, even though i’m most likely not on yours. I just wish i could have the guts to tell or even show you how i feel. But i guess for now, i’ll have to just be happy with being strangers cause i know that’s all we’ll ever be. And I’d rather have that than nothing.

Best,
Nazla Asrin :)

No comments:

Post a Comment